readingcharlesdickens.com

readingcharlesdickens.com – Seorang dokter Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza, Dr. Adnan al-Barash, dilaporkan meninggal dunia di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan masa tahanan. Kelompok advokasi Palestina yang melaporkan peristiwa ini mencurigai adanya tindakan penyiksaan terhadap Dr. al-Barash selama masa penahanannya di Israel.

Dr. al-Barash, yang menjabat sebagai kepala ortopedi di fasilitas medis terbesar di Gaza, ditangkap oleh pasukan Israel saat sedang merawat pasien di Rumah Sakit al-Awda di utara wilayah tersebut bersama dengan sekelompok dokter lainnya pada Desember tahun sebelumnya. Dengan kematiannya, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa jumlah total tenaga medis yang meninggal sejak awal perang di Gaza pada bulan Oktober telah mencapai 496 orang.

Kedua kelompok advokasi Palestina yang mengutip otoritas Palestina menyatakan bahwa Dr. al-Barash meninggal dunia pada 19 April lalu dan jenazahnya masih berada dalam penahanan. Israel, ketika dimintai konfirmasi, membantah adanya insiden tersebut dengan menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui kejadian tersebut.

Dr. al-Barash, yang dikenal sebagai salah satu dokter terkemuka di Jalur Gaza, aktif merawat korban serangan Israel di wilayah tersebut. Selain itu, sekelompok dokter lainnya yang ditangkap bersamanya pada bulan Desember di Rumah Sakit al-Awda juga masih dalam situasi yang belum jelas. Meskipun hukum kemanusiaan internasional melarang serangan terhadap fasilitas medis dan pekerja kesehatan, militer Israel telah dianggap beberapa kali menargetkan mereka, yang menyebabkan luka pada sekitar 1.500 pekerja medis dan penahanan 309 orang di penjara-penjara Israel.