readingcharlesdickens.com – Kabupaten Jepara kembali menghadapi bencana alam yang mengkhawatirkan. Enam desa pesisir di wilayah ini mengalami abrasi hebat. Dalam kurun waktu setahun terakhir, garis pantai bergeser hingga 50 meter ke arah daratan. Fenomena ini bukan sekadar pengikisan tanah biasa, tetapi mengancam pemukiman, lahan pertanian, dan mata pencaharian warga.
Dukuh Tlare dalam Kondisi Kritis
Salah satu wilayah yang terdampak paling parah adalah Dukuh Tlare, yang terletak di Desa Tanggultlare, Kecamatan Kedung. Daratan di dukuh ini telah tergerus ombak secara agresif. Rumah-rumah warga kini berdiri tak jauh dari bibir pantai yang terus mendekat. Beberapa bangunan bahkan sudah tidak layak huni karena bagian fondasinya runtuh akibat abrasi.
Enam Desa Terpapar Bahaya Abrasi
Selain Tanggultlare, lima desa lain yang terdampak abrasi adalah Surodadi, Panggung, Kaliombo, Karanggondang, dan Dorang. Seluruh desa ini berada di wilayah pesisir utara Jepara dan memiliki topografi datar yang rentan terhadap gelombang laut. Warga desa tersebut melaporkan kehilangan lahan kebun dan sawah yang sebelumnya menjadi sumber penghidupan mereka.
Warga Terpaksa Relokasi Mandiri
Sebagian warga yang rumahnya rusak berat terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudara atau membangun hunian baru lebih ke dalam. Pemerintah setempat belum menyediakan tempat relokasi resmi bagi korban abrasi. Akibatnya, warga harus bertahan dengan segala keterbatasan. Banyak dari mereka mengaku tidak sanggup membangun rumah baru karena keterbatasan ekonomi.
Minimnya Tanggul Pengaman Pantai
Desa-desa terdampak abrasi belum memiliki perlindungan pantai yang memadai. Tanggul atau pemecah ombak masih sangat terbatas jumlahnya. Warga dan perangkat desa telah mengusulkan pembangunan tanggul beton sejak beberapa tahun lalu, namun hingga kini belum ada realisasi dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.
Pemerintah Didorong Ambil Tindakan Cepat
Aktivis lingkungan dan tokoh masyarakat mendesak slot depo pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret. Mereka meminta pemasangan sabuk pantai, penanaman mangrove, dan pembangunan tanggul darurat. Jika tidak segera ditangani, abrasi ini dikhawatirkan akan menenggelamkan lebih banyak lahan dan memaksa ratusan warga lainnya untuk meninggalkan tempat tinggalnya.