https://readingcharlesdickens.com/

Zaman memang sudah berubah, dan begitu juga cara kita bekerja. Kalau dulu kerja itu identik dengan berangkat pagi, pulang sore (kadang malah malam), pakai baju rapi, dan duduk di kantor berjam-jam, sekarang semuanya bisa dikerjakan dari mana saja. Dan kalau ngomongin soal generasi yang paling menikmati tren kerja fleksibel ini, Gen Z jelas juaranya.

Sebagai bagian dari generasi yang lahir di era digital, Gen Z punya gaya hidup dan cara berpikir yang beda banget dari generasi sebelumnya. Mereka ini tumbuh besar bareng teknologi, internet, dan media sosial. Jadi, gak heran kalau mereka lebih suka kerja remote alias kerja dari rumah, kafe, atau bahkan sambil liburan. Tapi, sebenarnya kenapa sih Gen Z lebih milih kerja remote? Nah, ini dia alasannya!

1. Fleksibilitas Adalah Segalanya

Buat Gen Z, fleksibilitas itu bukan bonus, tapi kebutuhan. Mereka nggak suka terikat sama jam kerja 9 to 5 yang kaku. Kerja remote kasih mereka kebebasan untuk ngatur waktu sendiri, kapan mau mulai kerja, kapan butuh istirahat, bahkan kapan mau kerja sambil rebahan. Yang penting kerjaan kelar dan hasilnya oke, kan?

LINK ALTERNATIF TRISULA88

Dengan kerja remote, mereka juga bisa lebih mudah menyeimbangkan hidup—mau ngurus kesehatan mental, olahraga, belajar skill baru, atau sekadar me time di tengah hari tanpa harus nunggu weekend.

2. Produktivitas Bukan Soal Lokasi

Banyak dari kita mungkin mikir, “Kerja dari rumah pasti malah mager, deh.” Tapi buat Gen Z, justru sebaliknya. Mereka merasa lebih produktif saat bisa kerja dari tempat yang mereka suka. Lingkungan yang nyaman dan bebas dari drama kantor bikin mereka lebih fokus dan kreatif.

Lagipula, Gen Z udah terbiasa multitasking dan menggunakan berbagai tools digital buat komunikasi dan kolaborasi. Jadi walaupun gak duduk satu ruangan, mereka tetap bisa kerja bareng tim dengan lancar.

3. Anti Micromanagement

Satu hal yang paling bikin Gen Z males kerja di kantor adalah gaya manajemen yang terlalu mengontrol. Mereka nggak suka diawasi terus-terusan atau disuruh ngisi absen setiap jam. Gen Z butuh kepercayaan dan otonomi.

Nah, kerja remote memungkinkan mereka buat membuktikan bahwa mereka bisa bertanggung jawab tanpa harus dipantau terus. Selama deadline-nya jelas dan ekspektasinya dikomunikasikan dengan baik, mereka siap kasih hasil terbaik.

4. Hemat Waktu dan Uang

Coba deh bayangin: berapa lama waktu yang habis di jalan karena harus ngantor? Belum lagi biaya bensin, ongkos transportasi, beli makan siang, kopi pagi, dan printilan lainnya. Dengan kerja remote, semua itu bisa dipangkas.

Gen Z cenderung lebih sadar soal keuangan dan pengelolaan waktu. Mereka lebih milih pakai waktu buat hal-hal produktif atau yang mereka nikmati, daripada habisin dua jam lebih buat bolak-balik kantor.

5. Pekerjaan Bukan Lagi Sekadar Cari Uang

Generasi sebelumnya mungkin melihat kerja sebagai kewajiban buat menghidupi keluarga atau mengejar karier. Tapi buat Gen Z, pekerjaan harus punya makna. Mereka ingin kerja di tempat yang mendukung nilai-nilai pribadi mereka, punya budaya yang sehat, dan memberi ruang untuk berkembang.

Kerja remote seringkali menawarkan hal itu—lingkungan yang lebih inklusif, fleksibel, dan humanis. Mereka bisa milih kerja di perusahaan yang sesuai visi tanpa batasan lokasi geografis.


Kesimpulannya? Gen Z bukan pemalas. Mereka hanya punya cara pandang baru tentang bagaimana kerja seharusnya dilakukan. Buat mereka, hasil kerja lebih penting daripada duduk delapan jam di kantor. Dan selama teknologi mendukung, kenapa harus terjebak macet dan formalitas, kalau bisa kerja produktif dari tempat yang kita suka?

Kerja remote udah jadi lifestyle baru, dan Gen Z adalah pelopornya. Siap-siap aja, karena ke depan, cara kerja kita bakal makin berubah—lebih fleksibel, lebih digital, dan pastinya lebih manusiawi.