readingcharlesdickens.com

readingcharlesdickens.com – Sekitar sepuluh tahun yang lalu, dunia maya dihebohkan oleh fenomena ‘Hathahate’, di mana aktris Anne Hathaway menjadi sasaran kebencian dan bullying secara online. Berbagai rumor dan kritik negatif yang tidak berdasar muncul di media sosial, yang semakin memperkeruh citra Hathaway di mata publik.

Penurunan dan Pemulihan Citra Publik

Walaupun tidak jelas apa yang memicu perubahan pandangan publik, Anne Hathaway mengalami masa di mana kebencian tersebut sangat mempengaruhi emosi dan kesehariannya. Namun, seiring berjalannya waktu, persepsi publik menunjukkan perubahan dan aktris tersebut berhasil melewati masa-masa sulit tersebut.

“The Idea of You”: Cerminan Pengalaman Pribadi Hathaway

Hathaway kembali dengan proyek baru yang menarik, sebuah drama romantis berjudul ‘The Idea of You’. Film ini, yang disiarkan di Prime Video, didasarkan pada novel dengan judul yang sama oleh Robinne Lee. Hathaway memainkan karakter Solène, seorang pengusaha seni berumur empat puluh tahun, yang menggambarkan kembali pengalaman pribadi Hathaway dalam menghadapi prasangka dan tekanan sosial.

Perjalanan Karakter Solène dan Tema Emosional

Dalam ‘The Idea of You’, Solène menjalin hubungan tak terduga dengan Hayes Campbell, seorang anggota boy band yang diperankan oleh Nicholas Galitzine. Film ini mengikuti perjalanan Solène melalui berbagai tahap emosi pasca-perceraian, mulai dari pertemuan awal yang menyenangkan di Coachella hingga penemuan kembali romansa dan seksualitasnya.

Tantangan dan Stigma dalam Kisah Cinta

Meskipun hubungan mereka awalnya dirahasiakan, ketika hubungan tersebut menjadi pengetahuan publik, Solène harus menghadapi gelombang kebencian online. Kisah ini menyoroti stigma sosial yang sering dihadapi oleh wanita yang lebih tua dalam hubungan dengan pria lebih muda, terutama ketika pria tersebut adalah seorang selebriti populer.

Pemikiran Anne Hathaway Tentang Film

Hathaway menyampaikan kepada Entertainment Weekly bahwa ‘The Idea of You’ menggali kedalaman bagaimana seorang wanita dapat belajar untuk mencintai dan menghargai dirinya sendiri, terlepas dari pandangan atau pengaruh eksternal. Dia menekankan bahwa film ini membahas tentang pentingnya perempuan mendapatkan kebebasan untuk menentukan nasib dan kebahagiaan mereka sendiri, sering kali di tengah standar ganda yang diberlakukan oleh masyarakat.