Daniel Day-Lewis adalah seorang aktor yang namanya selalu disebut-sebut sebagai sinonim dengan dedikasi dan peran akting yang mendalam. Tiga kali pemenang Academy Award untuk Aktor Terbaik, Day-Lewis dikenal dengan metode aktingnya yang ekstensif dan pilihannya dalam memerankan karakter yang intens dan kompleks. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang karir, metode akting, dan pengaruh Day-Lewis dalam dunia perfilman.

Karir Awal:
Day-Lewis lahir pada tanggal 29 April 1957 di London, Inggris, dan memulai karirnya di panggung teater sebelum beralih ke layar lebar. Debut filmnya dimulai pada tahun 1971, namun peran-peran awalnya yang paling menonjol datang pada tahun 1980-an dengan film-film seperti ‘My Beautiful Laundrette’ (1985) dan ‘A Room with a View’ (1985).

Pencapaian Karir dan Pengakuan:
Dengan film ‘My Left Foot’ (1989), di mana dia berperan sebagai Christy Brown, seorang seniman yang menderita cerebral palsy, Day-Lewis memenangkan Oscar pertamanya. Daya tariknya sebagai aktor bukan hanya kepiawaiannya dalam memerankan karakter, tapi juga kemampuannya untuk benar-benar menghidupi karakter tersebut, sering kali melalui penelitian dan persiapan intensif.

Metode Akting:
Day-Lewis dikenal dengan metode akting Stanislavski, di mana ia menyerap dirinya sepenuhnya dalam setiap peran yang diambil. Untuk ‘Gangs of New York’ (2002), misalnya, ia dilaporkan belajar dengan tukang daging dan mempertahankan aksen Irlandia sepanjang produksi. Dedikasinya terhadap setiap peran membuatnya mendapatkan reputasi sebagai salah satu aktor metode terbaik di zamannya.

Peran Ikonik dan Pensiun dari Akting:
Kemampuannya untuk mengubah dirinya sendiri secara fisik dan psikologis demi suatu peran terbukti dalam film seperti ‘There Will Be Blood’ (2007), ‘Lincoln’ (2012), dan ‘Phantom Thread’ (2017), dengan dua yang terakhir mengantarkannya memenangkan Oscar kedua dan ketiga. Day-Lewis mengumumkan pensiun dari akting setelah ‘Phantom Thread’, meninggalkan warisan sebagai aktor yang keahliannya diakui secara luas dan mendalam.

Kehidupan Pribadi:
Meskipun sangat terkenal, Day-Lewis memilih untuk menjaga privasi kehidupan pribadinya. Ia dikenal memiliki kehidupan yang terpisah dari Hollywood, lebih memilih untuk tinggal di Irlandia dan menjaga jarak dari sorotan media.

Pengaruh dan Warisan:
Day-Lewis tidak hanya meninggalkan kesan melalui karyanya, tetapi juga melalui pengaruhnya terhadap aktor-aktor lain. Metode aktingnya yang total sering dijadikan referensi oleh aktor lain yang mencari kedalaman dalam keterampilan mereka. Day-Lewis telah menetapkan standar baru dalam akting, di mana komitmen total terhadap peran dianggap sebagai lambang prestasi tertinggi.

Kesimpulan:
Daniel Day-Lewis telah memainkan berbagai peran yang membentang melintasi spektrum emosi dan kondisi manusia, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah film. Dengan pensiunnya, industri film kehilangan salah satu talenta terbesarnya. Namun, warisan yang ia tinggalkan—dari karakter yang memukau, teknik akting yang inovatif, hingga prestasi aktingnya yang tak tertandingi—akan terus menjadi inspirasi bagi generasi aktor masa depan.